T2 Pendewasaan Musikalitas Dalam Jangan Lebai

Ketika orang lebih setuju kalo sebuah kesuksesan ditentukan lewat album perdana, itu artinya Tika dan Tiwi yang tergabung dalam duo T2 sudah mengeruk keberhasilan lewat album debutnya, OK!!. Pasalnya, secara komersial empat lagu yang dihadirkannya sepanjang tahun lalu, diantaranya Ok, Lelaki Cadangan, Bronies, dan Tua Tua Keladi, bisa dibilang sudah mendapat respon yang cukup baik dari kalangan penikmat musik tanah air.

Bukan hanya itu, dua mantan jebolan kontes reality show di salah satu program televisi swasta Nasional ini, juga telah mendapatkan pengakuan publik dengan terpilihnya sebagai nominasi Duo/Group Musik Terbaik di ajang penghargaan SCTV Musik Award. Bukti ini sudah bisa mempertegas, bahwa mereka telah berhasil menjadi debutan yang berhasil masuk ke dalam rimba musik nasional.

“Buat kita sih ini ajaib banget yah. Setelah menjalani proses yang lama dan melelahkan, bahkan sempat di under estimate banyak orang kalo T2 tuh ekor dari Ratu juga. Syukurnya, kita bisa ngebuktiin bahwa T2 merupakan bukan siapa-siapa, lewat masuk nominasi itu. Kita seneng banget, kehadiran T2 mendapat respon yang dari banyak orang,” ungkap Tika.

Efek dari kesuksesan itu kini mereka coba aplikasikan ke dalam album baru yang dikasih judul Jangan Lebai. Secara umum, musikalitas yang dihadirkan Tika dan Tiwi dalam album keduanya ini telah mengalami peningkatan. Aransemennya tetap simple, namun nuansa popnya lebih fresh. Mereka mulai memasukan unsur string section, efek distorsi dan tempo-tempo cepat di beberapa lagunya. Alhasil output sound yang dihasilkan, jauh lebih maksimal, matang dan tetap kompak. “Intinya sih lebih dewasa yah. Dulu lebih remaja dan anak-anak, sekarang udah ke tahap yang lebih naik lagi. Itu terlihat dari tema-tema yang kita buat,” semburnya.

Dan mereka juga masih mempertahankan karakter lagu-lagunya dalam balutan lirik-lirik yang lugas, seru dan tegas. Coba aja kulik tembang andalan mereka, Jangan Lebai. Dalam nuansa pop, lagu ini punya hook dahsyat di bagian refrain. Liriknya pun cukup matching dengan cerita seorang cowok yang terlalu over protected terhadap sang kekasih. Atau lagu Malu Malu Dong yang punya cerita lucu seorang cowok yang ketahuan bohong. Lagu ini dibalut dengan notasi-notasi sederhana, namun punya refrain yang catchy.

Sementara nuansa rock coba dihadirkan dalam lagu Pujangga. Dalam tempo cepat, lagu ini dipermanis dengan efek-efek violin, dan synthesizer dibagian interlude. “Dalam prosesnya, yang jelas album ini tengah menuju ke arah yang lebih matang dan dewasa lagi. Mulai dari pemilihan sound hingga lirik-lirik yang dibuat. Ada sedikit peningkatan,” ungkap Tiwi.

Memang progresivitas yang dihasilkan dalam sophomore album T2 ini telah melangkah ke arah yang lebih positif.. Apalagi di album ini, T2 telah merangkul sejumlah musisi kondang untuk mendukung seluruh ide kreatif yang dibuat selama 6 bulan belakangan ini. Selain mengandalkan kematangan sosok sentral Tika dan Tiwi, album ini juga di dukung sejumlah musisi kondang, Charly ‘ST12’, Pia ‘Utopia’, Noe ‘Letto’, Ari Bias, Erry Blind, dan masih banyak lagi.

“Musisi yang ikut melancarkan album ini memang lebih banyak dibanding album sebelumnya. Maka dari itu, kita sih berharap dengan hadirnya album ini pencapaian T2 menjadi lebih baik lagi, albumnya tambah laku (yang aslinya yah!), dan semakin menyemarakan industri musik,” ujar Tiwi santai. “Yang terpenting lagi, dari sini kita semakin berkembang dan T2-nya tambah solid,” tutupnya.